Kontemplasi XXII: Paham Lebih Dalam

Verezha Ibrahim
1 min readJul 1, 2020

--

(Sumber: Pinterest)

Saya baru saja membaca tulisan seorang sahabat. Tulisan tersebut menceritakan beratnya hidup yang pernah ia jalani beberapa waktu silam. Saya tertegun. Rangkaian kata yang ia susun itu seolah memiliki daya magis yang membuat saya turut merasakan lara yang pernah dialaminya. Seketika saya menaruh beribu hormat kepadanya usai menuntaskan paragraf terakhir.

Tempo lalu, saya juga membaca tulisan beberapa rekan di website yang mereka miliki. Saya secara khusus memang ingin meluangkan waktu membaca tulisan mereka guna memahami pola pikir dan pengalaman hidup yang membentuk mereka hingga saat ini. Mengapa? Karena saya sadar bahwa saya tak hidup seorang diri di dunia ini. Saya merasa butuh mengenal lebih dalam orang-orang di dekat saya, agar saya mengerti bagaimana mereka ingin diperlakukan.

Andai saya memiliki kemampuan persuasi yang luar biasa, saya akan mengajak siapa pun untuk menulis. Bukan sebagai profesi, minimal sekadar cara untuk mengekspresikan diri. Menulis akan membuat kita lebih paham diri sendiri. Lalu, membaca akan membuat kita lebih paham orang lain. Dan orang yang suka menulis, umumnya gemar pula membaca.

--

--

Verezha Ibrahim

I begin to write only when I’m certain what I’ll say isn’t better left unsaid.